Selamat Datang di Kawasan Penyair Kota Idaman Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Ali Syamsuddin Arsi


lahir di Barabai (HST) 1964. Setelah lulus SMA di Jogyakarta kuliah di UT (S I ) Bahasa dan Sastra Indonesia (2000). Pernah aktif pengurus Dewan Kesenian Kotabaru (1998-2002) dan Dewan Kesenian Banjarbaru (2001-2005). Pendiri Forum Taman Hati (ketua). Di Perkumpulan Orang Biasa (POB) menerbitkan Sloka Tepian. Mendapat hadiah seni dari Bupati Kotabaru (1999) dan Gubernur Kalsel (2005). Tulisannya per4nah dimuat di beberapa penerbitan antara lain Banjarmasin Post,Wanyi, Radar Banjarmasin, Dinamika Berita, Majalah Bahana (Berunai), Jendela Serawak (Malaysia) dan lain-lain. Kumpulan puisi pribadi : ASA (1986), Seribu Ranting Satu Daun (1987), Tafsir Rindu (1989), Bayang-Bayang Hilang (2004). Kumpulan puisi bersama : Bandarmasih (1985), Bias Puisi dalam Al Quran (1987), Festival Puisi se Kalimantan (1992), Tamu Malam (1996), Wasi (1999), Bahana (2001), Narasi Matahari (2002), Mendulang Cahaya Bulan (2004), Dimensi (2005) dan lain-lain.

Bermain Bersama Anak-anak

Memasuki ruang kasih kalian aku menjadi asing dalam kebersamaan

namun izinkanlah, walau sepintas mungkin tak pantas

aku sudah berupaya agar cinta kita tetap terjaga

seperti kisah-kisah binatang yang sering mengantarkan tidur kalian

setiap malam, atau malam-malam yang lain

ada banyak tayangan, kenangan bahkan panutan

dari bayang-bayang kehadiran, karena dongeng itu

selalu saja menjadi pilihan utama, selain harus lebih banyak membaca buku-buku cerita

sebagai hadiah kenaikan kelas kalian

Memasuki ruang mimpi kalian aku menjadi sesat dalam kesendirian

sementara jalan yang kau lalui tak semuanya aku pahami

tapi tali kendali layang-layang kalian dengan teguh harus kupertahankan

karena angin di luar berhembus sangatlah kencang

belantaramu, ternyata lain dengan rerimbun di zaman berbeda

izinkan aku ikut bermain di tengah-tengah kalian

Tuhan, jarak seperti apa lagi yang akan engkau paparkan

dari lika-likunya kasih dan sayang, sementara cinta

haruslah tetap dipertahankan

walau sampai ke batas kematian

karena keabadian itu merupakan sumber bayangmu

dari zaman ke zaman, dari ruang ke ruang

Tuhan, atas izinmu aku lebih memilih bersama mereka

walau tidaklah harus di tengah mereka

karena di balik dunia, ternyata dunia lain juga ada

Banjarbaru, November 2005

Tidak ada komentar: