Selamat Datang di Kawasan Penyair Kota Idaman Terima Kasih Kunjungan Anda

Sabtu, 28 Juni 2008

Qinimain Zain


East Star from Asia, nama samaran penulis Kalsel paruh akhir dekade 80-an, sementara berdomisili di Banjarbaru. Tulisannya berupa esai, cerita pendek, puisi dan opini di muat di beberapa media cetak, diantaranya majalah Estafet dan Sahabat Pena, serta harian Merdeka (nasional), juga harian Banjarmasin Post, Dinamika Berita dan Radar Banjarmasin (lokal). Beberapa cerita pendek dan puisinya memenangkan beberapa perlombaan. Misal, cerpen Hhh Bandit terpilih sebagai salah satu pemenang lomba penulisan cerpen nasional di Banjarmasin (1992), puisi Alif-alif dinobatkan sebagai puisi terbaik Temu Sastra Kalsel (1988) di Martapura, dan terpilih menduduki lima besar penyair Untaian Mutiara selama tahun 1990 lewat puisi berjudul Ibu di RRI Nusantara III, Banjarmasin, serta telah menulis beberapa buku. Sekarang, bergiat di Rumah Cerita, Banjarbaru, Kalsel.

Sajak Orang Pedalaman

ketika pohon – pohon itu ditebang

tubuh kamilah yang luka pertama kali

ketika pohon – pohon itu tumbang

rumah kamilah yang ditimpa pertama kali

kehidupan hijau dahulu yang kami dambakan

tanda sebagai manusia dari dunia bebas

atas nama kemanusiaan telah disingkirkan

dan ketika pohon – pohon itu diperjualbelikan

kamilah yang terakhir kali merasakan bantuan

ketika sungai sungai itu meluap

airmata kamilah yang mengalir pertama kali

ketika sungai – sungai itu kering

tenggorokan kamilah yang mati pertama kali

kami tak dapat bicara tanpa tenggorokan

dan kami memang tidak memiliki mulut tenggorokan

sebagai ganti rugi semua yang kami dambakan

atas nama kemanusiaan telah disingkirkan

dan ketika sungai – sungai itu meminta korban

kamilah yang terakhir kali merasakan bantuan

bila tubuh kamu hanyut menjadi cerita

bila rumah kami hanyut menjadi cerita

hanya airmata anak – cucu yang dapat kami sisakan

dan ketika semua itu menjadi pilu cerita

kamilah disebut penyebab pertama kali

alasan terakhir atas nama membangun kemanusiaan

Banjarbaru 1990

Tidak ada komentar: